Jumat, 03 Agustus 2018

Lagu Untuk Ayah by Pidi Baiq

https://youtu.be/if8GGHguaFg

Gegara tidur kesorean karena badan meriang, jadilah tengah malam malah begadang.

Dulu, terjaga di tengah malam boleh jadi sunyi, sepi dan lengang. Tapi sekarang, dimana kehidupan nyata bisa bersanding dengan kehidupan maya, orang tidak lagi merasa benar-benar kesepian. 
Tinggal buka gawai, maka kesunyian pun sontak menghilang.

Adalah youtube yang sering jadi pilihanku untuk melepas penat karena rupa-rupa aktivitas manusia bisa kita saksikan secara visual disana.
Contohnya channel musik. Ini channel wajib yang ga pernah aku lewatin. Selain karena senang nyanyi , mendengarkan musik toh bisa menambah relaksasi pada tubuh.

Kali ini mataku terantuk sebuah judul lagu Ayah by Pidi Baiq. Pidiiii?? Lagu yang mana? Karna selama ini aku taunya cuma Voor Dilan dan lagu2 absurd dia yang ada di akun IG dan beberapa lagu bersama geng motor XTC Bandung .
Nah,  tapi kali ini Pidi membuat lagu serius yang dinyanyikan anak2.

Dan baru saja kudengar bait pertama, tetiba mataku kaku.  Butiran air siap keluar dari pelupuk mata. Jujur, mau menangis rasanya.. ..

Lirik demi lirik terdengar mengalir bercerita tentang sosok Ayah dalam pandangan seorang anak.

Dalam lagu itu, Pidi baiq seakan bercerita pada anaknya sendiri untuk selalu mendoakan dia. Kelak, jika ada waktu luang dan punya uang , waktu bersama untuk main dengan sang anak, akan jadi prioritas.

Bagaimanapun, Keadaan lah yang membuat tiap ayah 'merelakan' waktunya habis dan jauh dari sang anak. Karena semua yg dia lakukan toh demi kelangsungan kehidupan anaknya . Besarnya harapan pada sang anak agar ia menjadi manusia sukses, membuat seorang ayah tak memiliki pilihan lain, termasuk untuk dirinya sendiri.  Sepanjang hayat, sepanjang usia, ayah akan mengorbankan kehidupannya untuk sang anak...

Selamat ya Ayah Pidi. Lagunya enak, nusuk ke ati. Nyampe ke tiap orang yang mendengarnya. Apalagi dinyanyikan anak2. Lagu Ayah Pidi ini menambah daftar lagu anak yang sudah punah di Indonesia. 

Semoga sukses Yah dan banyak uang!

Prrempuan banyak menghuni neraka?


Adanya hadits yang menyatakan penghuni neraka kebanyakan perempuan seakan menunjukkan bahwa perempuan adalah makhluk yang paling banyak melakukan dosa di banding lainnya. Ironisnya, bahkan dari sinilah anggapan bahwa perempuan 'biang' atau penyebab terjadinya fitnah dan kerusakan di bumi makin kuat. 


Tetapi, apakah benar demikian? Bukankah dalam banyak nash Al-Qur'an disebutkan bahwa amal seseoranglah yang menentukan dirinya akan menghuni neraka atau kah surga?  Satu ayat pun bahkan tak ada yang menjelaskan secara rinci bahwa penghuni surga atau neraka dihuni oleh jenis kelamin tertentu. Dan apakah hadits-hadits tersebut muncul begitu saja tanpa ada asbabul wurud (kronolog terjadinya sebuah hadits,  red)  di baliknya?  Berikut ulasannya:
Durhaka Pada Suami
Dalam sebuah kisah, ketika Rasulullah dan para sahabatnya melaksanakan shalat gerhana, ia melihat surga dan neraka, Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya,  "... Dan aku melihat neraka maka aku tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat penduduknya kebanyakan kaum perempuan. Sahabat bertanya," Mengapa demikian wahai Rasulullah? " Rasul menjawab," Karena kekufuran mereka. " Kemudian ditanya lagi," Apakah mereka kufur kepada Allah? " Rasul menjawab, " Mereka kufur terhadap suami - suami mereka, kufur terhadap kebaikan - kebaikannya. Kalkulator engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai), niscaya dia akan berkata, 'Aku tidak pernah melihat sedikit pun kebaikan pada dirimu' . "


Redaksi hadits diatas menegaskan bahwa perempuan penghuni neraka yang dimaksud adalah perempuan atau istri - istri yang telah membangkitkan, tidak patuh,  menyerahkan, alias durhaka pada suaminya. Padahal sebagai istri, sikap yang patut dikedepankan semestinya kepatuhan /ketaatan. Istri, tidak melangkah kemanapun atau berbuat apapun tanpa restu /ridha suaminya. Mereka sering membicarakan keburukan - keburukan suaminya kepada teman-teman atau keluarganya tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara', bersikap kasar, menampakkan muka yang masam ketika dipanggil suami, tidak mau melayani suami dengan alasan yang tidak syar'i, pergi atau keluar rumah tanpa izin suami, menghianati suami dan hartanya. 


Disamping itu, ada beberapa riwayat yang mengatakan bahwa banyak istri - istri di zaman Nabi yang merendahkan suaminya, menuntut berlebihan dan menganggap kecil kebaikan - kebaikan yang selama ini diupayakan sang suami.  Atas dasar itulah Rasulullah prihatin dan menyabdakan hadits terkait. 

Mengumbar Aurat
"... Dan wanita - wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan - akan seperti punuk unta.  Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan wanginya surga padahal wanginya bisa didapatkan dari jarak perjalanan sekian dan sekian. " (Hr Muslim)


Menutup aurat merupakan perintah Allah yang harus diamini perempuan muslim. Perintah yang datang bukan hanya sekedar respon terhadap kebudayaan Arab, melainkan adanya hikmah dan manfaat yang besar yang terkandung di dalamnya.  Selain bisa sebagai perisai diri, identitas yang khas, juga memperkecil pintu fitnah. Fitnah yang muaranya bukan karena jenis kelamin mereka perempuan, tetapi aurat yang tersingkaplah yang mampu melemahkan iman kaum adam, dan memancing mata - mata nakal yang tak bertanggung jawab.


Oleh sebab itu, manakala aurat diubah, akan terbukalah hal-hal yang selama ini dikhawatirkan menurut pandangan syar'i. Dan kenyataannya, beragam bentuk kekhawatiran tersebut kini terlihat jelas. 

Anjuran Sedekah
Satu saat Rasulullah selesai menyampaikan khutbah Hari Raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah dan anjuran untuk menaatinya. Ia pun bangkit dan mendatangi kaum wanita seraya menasihati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat, kemudian ia pun bersabda,  "Bersedekahlah kalian, karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahannam!" Maka berdirilah seorang wanita yang duduk diantara wanita - wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya,  ia pun bertanya,"Mengapa demikian wahai Rasulullah ? " Beliau menjawab, " Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!" (Hr Bukhari)


"Bersedekahlah! Karena sedekah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari azab neraka. "Demikian dalam sebuah riwayat yang lain. 

Sementara redaksi yang agak lengkap menyebutkan bahwa Nabi saw berkhutbah, kemudian menemui para perempuan memberikan nasihat dan peringatan seraya berkata, " Bersedekahlah kalian (wahai para perempuan), karena kebanyakan diantara kamu, adalah penghuni neraka," kemudian ada seorang perempuan separuh baya yang kemerah-merahan, berdiri dan bertanya,  "Mengapa wahai Rasulullah (kami menjadi penghuni neraka terbanyak) ?"  Nabi menjawab,  "Karena kamu sering mengadu (yang bukan-bukan)  dan mengingkari (tidak berterima kasih atas pemberian) keluarga."


Kemudian para perempuan itu menyedekahkan perhiasan mereka, diletakkan di baju.  Ada kalung, gelang dan juga cincin.  Bahkan dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan,  ada seorang perempuan kenamaan yang setelah mendengarkan khutbah langsung mendatangi Nabi saw dan bermaksud menyedekahkan seluruh perhiasannya. Tetapi Nabi saw menyarankan untuk menyedekahkan kepada suaminya saja. Karena sekalipun ia berkecukupan, ternyata suaminya masih dalam kekurangan atau tepatnya miskin.  Ia akhirnya memberikan perhiasannya untuk keperluan suami dan anak-anaknya. 


Jika seluruh redaksi hadits ini dicermati,  jelas Nabi saw tidak sedang memberikan pernyataan bahwa perempuan adalah penghuni neraka terbanyak. Tetapi justru memberikan motivasi agar para pendengar khutbah banyak yang bersedia bersedekah.  Buktinya,justru yang terbanyak bersedekah adalah para perempuan. Bahkan dalam redaksi hadits itu,  tidak menyebutkan satu orang pun laki-laki yang bersedekah setelah mendengar khutbah Nabi saw. 

Sementara sebagian kalangan ahli hadits berpendapat bahwa peringatan Nabi saw dalam hadits perempuan sebagai penghuni neraka paling banyak  itu adalah peringatan keagamaan agar kaum perempuan tidak masuk kategori penghuni neraka. Peringatan tersebut sangat berkaitan dengan hadits yang memerintahkan bahwa perempuan semestinya banyak bersedekah, beribadah, sebagai sarana pelebaran dosa. Dan itu merupakan jalan keluar agar mereka terhindar dari api neraka (lihat. Mutiara Terpendam, Perempuan dalam Literatur Islam Klasik, dalam Makhluk yang Paling Mendapat Perhatian Nabi, Perempuan dalam Hadits). 


Secara prinsipil, dalam Islam pun jelas disebutkan bahwa seseorang masuk neraka atau surga bukanlah karena jenis kelaminnya,  bukan juga karena nasab keturunannya atau karena suku bangsanya. Seseorang masuk surga atau neraka adalah karena amal perbuatannya.


Siapapun yang berbuat buruk akan memperoleh balasan yang buruk. Sebaliknya siapapun yang berbuat baik, niscaya akan memperoleh balasan yang baik.  Bahkan dalam surat An-Nahl disebutkan,  "Barangsiapa beramal shalih, laki-laki ataupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka dia akan Kami berikan balasan dengan yang lebih baik dari yang mereka lakukan." (QS. AN-NAHL: 97)